Selasa, 12 Juli 2016

Lelaki Kardus

oleh : Made Teddy Artiana
  
Bapakku kawin lagi. Aku ditinggalin
Aku sakit hati. Ibuku diduain

Ibuku minta cerai. Tapi dipukulin
Bapakku pengkhianat
Ibuku dibohongin

Sekilas memang agak lucu syair lagu diatas. Seperti lagu ngasal yang dinyanyikan sebagai  bahan gurauan dengan kawan-kawan. Tetapi menjadi tidak lucu lagi, bahkan sangat tidak lucu ketika tiba di bagian reffrein lagu. Kata-kata makian jelas disebutkan penuh kebencian. Yang sangat tidak lucu ini kemudian menjadi mengerikan manakala kita mengetahui –lewat videoklip- bahwa penyanyi Lelaki Kardus itu adalah seorang bocah perempuan. Tidak hanya itu, backing vocal yang menyenandungkan kata-kata makian pun adalah sekumpulan anak kecil!   


Sebagian beralasan ini adalah perlawanan terhadap poligami. Yang lain beranggapan ini adalah perang kaum lemah terhadap KDRT. Apapun pembenarannya, jelas ini tidak dapat diamini begitu saja. Orang tua –wakil TUHAN di bumi- yang seharusnya menginspirasikan hal-hal mulia, kini malah jadi perusak anak-anak mereka sendiri, dengan menularkan dendam dan kebencian.



Mari kita menengok kebelakang sejenak. Kebijakan-kebijakan lokal di berbagai daerah yang kerap kali menggunakan dongeng sebagai alat bantu pendidikan anak. Bukan tanpa sebab pula jika para orang tua di jaman nabi Musa, diperintahkan untuk menceritakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kasih dan kuasa TUHAN kepada anak-cucu mereka. Berulang-ulang.

Kata-kata orang tua, sebagaimana lagu, dan  juga film, memiliki daya resap yang luar biasa ke bawah sadar seorang anak. Apalagi lewat pengulangan.  Apakah itu merusak atau membangun, semuanya itu akan terlihat hasilnya ketika anak-anak semakin beranjak dewasa. Dan orang tua, sebagaimana hukum yang berlaku bagi para penabur- akan menuai apa yang mereka tanamkan ke anak-anak mereka. Tidak hanya berhenti di hukum tabur-tuai, yang paling serius adalah : pada akhirnya nanti, kesemuanya itu harus mereka pertanggungjawabkan dihadapan Sang Khalik. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System