oleh : Made Teddy Artiana
Ishq hain woh ehsaas. Ishq
hain woh jazbaat
Badal de ye duniya. Badal
de ye halaat
Cinta merupakan
perasaan yang luar biasa. Cinta adalah perasaan yang kuat
Cinta bisa mengubah
dunia. Cinta bisa mengubah keadaan
Penggalan syair dari soundtrack drama serial Jodha Akbar, “In
Aankhon Mein Tum” beserta terjemahannya.
Dalam cerita bernuansa sejarah
tersebut, dikisahkan Kaisar Jalaludin Muhammad Akbar, penguasa tanah Hindustan
yang semula demikian kejam, angkuh dan tanpa perikemanusian telah diubah
menjadi ‘manusia mulia’ oleh Jodha,
seorang wanita lembut, baik hati dan tulus. Uniknya, setelah ‘memiliki hati’
sang Kaisar justru terlibat berbagai konflik emosional. Yang patut diacungi
jempol adalah kepiawaian penulis yang demikian berhasil mengangkat, menyajikan
kemudian melibatkan penonton dalam berbagai emosi.
Sejatinya memang demikian. Manusia diciptakan begitu kaya akan berbagai
emosi. Cinta, amarah, tenang, cemburu, iri hati, tersinggung, sayang,
keterkalahan, merasa tersisih, dan sebagainya. Sayangnya, kita sering punya
paradigma keliru tentang emosi. Kita
menganggap emosi mewakili keadaan yang negatif, seperti ‘tidak terkendali’ atau
‘sesuatu yang melemahkan’. Bahkan kemudian kita mempertentangkan emosi dengan
saudara sepupunya, yaitu : intelektualitas. Sungguh sebuah perbandingan yang
sangat keliru.
Padahal, emosi bukanlah musuh
manusia. Justru lewat emosi kita dapat mengenali, menikmati kemudian meresapi dengan utuh seluruh
keindahan kehidupan. Sejatinya pula, emosi dikaruniai oleh Sang Pencipta demi
sesuatu yang luhur adanya. Misalkan saja : rasa kuatir. Jika diteliti lebih
jauh, rasa kuatir, bisa jadi merupakan sebuah peringatan dini tentang sebuah
keadaan yang mungkin tidak menguntungkan.
Namun demikian, sebagaimana layaknya
dengan kekuatan pikiran (intelektualitas), adalah benar bahwa emosi merupakan
tuan yang buruk, namun budak yang baik. Rasa kuatir yang berlebihan tanpa
disertai tindakan-tindakan yang positif tentu saja berujung pada sesuatu yang
buruk.
Jadi hal yang sebaiknya dilakukan
bukanlah melenyapkan emosi kita, namun lebih kepada mengenali, mengendalikan
dan menggunakannya sebagai daya motivasi demi kehidupan yang mulia. (*)
sumber foto ilustrasi : http://sharingdisini.com/wp-content/uploads/2013/05/emosi-dapat-mempengaruhi-organ-dalam-.jpg
sumber foto ilustrasi : http://sharingdisini.com/wp-content/uploads/2013/05/emosi-dapat-mempengaruhi-organ-dalam-.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar